cah

SELAMAT

share

search

Minggu, 01 April 2012

Siti Penjual Bakso Mendapat Perhatian Warga Kaskus





Siti Penjual Bakso Mendapat Perhatian Warga Kaskus_1
Ia masih sangat-sangat muda. Namun harus memikul beban keluarga yang amat berat. Siti, bocah berusia tujuh tahun setiap hari selepas pulang sekolah harus berjualan bakso keliling kampung.


Tangan kanannya memegang termos, dan tangan kirinya menenteng ember yang berisi beberapa peralatan lain. Ia harus masuk keluar kampung, meracik bakso di lantai, dan naik turun di tanjakan.
Setelah empat jam berkeliling, ia memeroleh upah Rp 2.000. Dan jika bakso tak habis dalam sehari, Siti hanya mengantongi Rp 1.000 saja.
Siti hanya hidup bersama dengan sang ibunda. Ia menjadi buruh cangkul di tanah milik tetangga. Sang ibu setiap hari menerima upah uang tunai.
Ia berlumur dan berendam lumpur hingga sepaha. Meski hanya menerima upah Rp 2.000 saja, Siti amat bahagia bisa membantu sang ibu.
Selepas berdagang bakso berkeliling kampung, Siti bahkan memetik kangkung untuk dijadikan santap malam. Meski hanya diolah dengan garam.
Kisah Siti penjual bakso keliling mencuat ke publik berkat acara Orang-orang Pinggiran Trans7 yang tayang pada 6 Maret 2012 silam.
Seorang Kompasianer kemudian menuliskan kisahnya di Kompasiana dan kemudian menjalar ke Kaskus. Singkat cerita, dari dua media sosial besar ini, Siti memeroleh simpati dan dukungan untuk lebih meringankan beban hidup dirinya dan ibunda.

Ira Oemar, menggalang dukungan Kompasianer untuk membantu meringankan beban Siti dan keluarga di Kompasiana. Dan agan erta.ale mengajak Kaskuser turut menyisihkan rejeki mereka dan bergerak serta bergegas membantu Siti di Kaskus.
Bantuanpun telah disalurkan. Dan pada 9 Maret silam kunjungan ke kediaman Siti telah dilakukan. Untuk membaca kisah lengkap Siti bocah yatim penjual bakso dapat dilihat di sini dan sini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar